Uniknya Kampung Wisata Ketandan di Segi Empat Emas Surabaya – Surabaya, kota metropolitan yang penuh dengan gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan modern, ternyata menyimpan sebuah permata tersembunyi di tengah hiruk-pikuknya. Kampung Wisata Ketandan, yang terletak di Segi Empat Emas Surabaya, menawarkan pengalaman wisata yang unik dan berbeda. Kampung ini tidak hanya mempertahankan nuansa sejarah dan budaya, tetapi juga menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif melalui berbagai UMKM yang ada di sana.
Baca juga : Menyelami Fakta Menarik Keindahan Kawah Ijen: Pesona Alam yang Memukau di Jawa Timur
Sejarah Kampung Ketandan
Kampung Ketandan merupakan salah satu kampung tertua di Surabaya. Berdiri sejak zaman kolonial, kampung ini masih mempertahankan arsitektur khas era tersebut. Rumah-rumah dengan desain kolonial, jalan-jalan sempit yang berliku, serta suasana yang tenang dan damai membuat pengunjung seolah-olah kembali ke masa lalu. Salah satu bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh adalah Masjid An-Nur, yang dibangun pada tahun 1914. Masjid ini memiliki pilar-pilar besar dan jendela-jendela dengan teralis besi yang menambah kesan klasik.
Lokasi dan Akses
Kampung Ketandan terletak di antara Jalan Tunjungan di sebelah timur, Jalan Embong Malang di sebelah selatan, Jalan Blauran di sebelah barat, dan Jalan Praban di sebelah utara. Lokasinya yang strategis di tengah kota membuat kampung ini mudah diakses dari berbagai penjuru Surabaya. Meskipun dikelilingi oleh gedung-gedung modern, Kampung Ketandan tetap mempertahankan keasliannya dan menjadi oase di tengah hutan beton.
Keunikan Kampung Ketandan
Salah satu daya tarik utama Kampung Ketandan adalah keberadaan Makam Mbah Buyut Tondo, yang dianggap sebagai nenek moyang masyarakat setempat. Makam ini terletak di tengah kampung dan sering dikunjungi oleh warga untuk berziarah. Selain itu, terdapat Balai Budaya Cak Markeso, sebuah rumah joglo yang digunakan sebagai pusat kegiatan budaya dan seni. Di sini, anak-anak belajar menari, bermain musik tradisional, dan mengikuti berbagai kegiatan seni lainnya.
UMKM dan Ekonomi Kreatif
Kampung Ketandan juga dikenal sebagai pusat UMKM yang aktif. Terdapat sekitar 40 UMKM yang beroperasi di kampung ini, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga produk kreatif lainnya. Salah satu UMKM yang terkenal adalah Diah Cookies, yang menawarkan berbagai jenis kue dengan konsep kafe yang nyaman. Setiap akhir pekan, kampung ini menjadi lebih hidup dengan adanya pagelaran Tunjungan Romansa, di mana para pelaku UMKM memamerkan dan menjual produk mereka.
Kegiatan Wisata dan Budaya
Selain menikmati keindahan arsitektur dan suasana kampung, pengunjung juga dapat mengikuti berbagai kegiatan wisata dan budaya. Setiap akhir pekan, diadakan pertunjukan seni di Balai Budaya Cak Markeso. Pengunjung dapat menyaksikan tarian tradisional, musik gamelan, dan berbagai pertunjukan seni lainnya. Selain itu, terdapat juga workshop dan kelas-kelas seni yang dapat diikuti oleh pengunjung, seperti kelas menari, melukis, dan membuat kerajinan tangan.
Pengembangan dan Pelestarian
Pemerintah Kota Surabaya bersama dengan berbagai organisasi lokal dan internasional terus berupaya untuk mengembangkan dan melestarikan Kampung Ketandan. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan menjadikan kampung ini sebagai destinasi wisata budaya yang terintegrasi. Berbagai program pelatihan dan pendampingan juga diberikan kepada para pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.
Kesimpulan
Kampung Wisata Ketandan di Segi Empat Emas Surabaya adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin merasakan nuansa sejarah dan budaya di tengah kota modern. Dengan berbagai keunikan yang dimilikinya, kampung ini tidak hanya menawarkan pengalaman wisata yang berbeda, tetapi juga menjadi contoh sukses dari pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif. Jadi, jika Anda berkunjung ke Surabaya, jangan lupa untuk mampir ke Kampung Ketandan dan nikmati segala keindahannya.